PINRANG — Anggota DPRD Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Ahmad Side diduga menabrak lari siswa SMP yang mengendarai motor. Ahmad berdalih mengaku terburu-buru karena hendak mengurus surat perintah perjalanan dinas (SPPD).
Ahmad membenarkan peristiwa tersebut di Jalan Jenderal Sukawati 1 atau lorong masuk ke rumahnya pada Senin (30/7). Namun dia beralasan mobil yang ditumpanginya bukan miliknya.
“Itu bukan mobil saya. Jadi ceritanya ada tamu ku Pak Ketua DPRD Barru, Lukman. Dia yang parkir mobil di samping rumah dan mau diantar ke DPRD Pinrang untuk urus SPPD,” kata Ahmad Side kepada wartawan, Selasa (1/8/2023).
Ahmad menganggap siswa SMP tersebut yang ugal-ugalan mengendarai motor. Menurutnya justru mobil yang dikendarainya yang ditabrak oleh pengendara motor itu.
“Pas ini mobil Pak Lukman mau mundur, ada itu anak sekolah bawa motor di belakangnya. Dia yang tabrak (anak SMP) karena dia balik ke belakang terus,” katanya.
Saat insiden tabrakan tersebut, Ahmad lantas membuka kaca mobil. Dia menanyakan kondisi siswa SMP yang tertabrak itu.
“Saya buka kaca mobil, saya mau turun tapi ada mama-nya itu anak yang kebetulan ponakan saya juga (siswa SMP yang dibonceng). Saya tanya kondisi dan dia bilang tidak apa-apa, jadi saya terus saja,” jelasnya.
Ahmad beralasan tidak ikut turun bersama Ketua DPRD Barru, karena Lukman sedang tergesa-gesa untuk menyelesaikan surat perintah perjalanan dinas (SPPD) di DPRD Pinrang. Sebab bupati Barru akan menuju ke dapil-nya berkunjung.
“Dia (ketua DPRD Barru) buru-buru mau urus SPPD di DPRD Pinrang sebab Pak Bupati Barru mau kunjungan ke dapilnya di Barru,” beber Ahmad.
Setelah pulang berkantor, lanjut anggota Fraksi NasDem DPRD Pinrang ini, dia kemudian memanggil ibu dari anak yang ditabrak tersebut. Dia menyampaikan akan mengganti jika ada kerusakan.
“Jadi saat pulang dari kantor saya tanya mamanya itu anak lagi itu bilang apanya motornya yang rusak. Saya sampaikan silahkan ditanya orang tuanya (siswa SMP yang punya motor) saya siap ganti,” imbuhnya.
Namun menurutnya, orang tua anak SMP tersebut setelah dihubungi mengaku tak mempermasalahkan kejadian tersebut. Bahkan mengakui anak-nya yang salah berkendara.
“Orang tua anak SMP itu bilang tidak apa-apa, anak anak mengaku dia yang tabrak mobilnya orang,” jelasnya.
Sehingga menurut dia masalah tersebut telah selesai. Ahmad menganggap tidak ada lagi persoalan sebab sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
“Jadi begitu, tidak ada ji apa-apa ini. Sudah selesai secara kekeluargaan,” kata dia.
Dalam video beredar di media sosial, tampak terjadi insiden tabrakan antara mobil yang di dalamnya ada anggota DPRD Pinrang dan dua anak SMP yang berboncengan motor.
Dalam narasi video juga dijelaskan setelah insiden tabrakan tersebut anggota DPRD Pinrang tersebut tak turun dari mobil mengecek kondisi anak SMP tersebut. Hanya sopir yang turun dan mobil meninggalkan korban. (dtk)