JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan Kepala Kantor Bea Cukai Makassar Andhi Pramono sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Kasus tersebut merupakan pengembangan dari perkara dugaan penerimaan gratifikasi yang menjerat Andhi.
“Dari fakta-fakta perkembangan penyidikan perkara [gratifikasi] tersebut ditemukan indikasi unsur kesengajaan menyembunyikan dan menyamarkan asal-usul aset harta benda yang diduga dari korupsi,” ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Kantornya, Jakarta, Senin (12/6/2023).
Proses hukum terhadap Andhi ini berawal dari klarifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang kemudian ditingkatkan ke penyelidikan dan penyidikan.
Andhi belum ditahan tetapi telah dicegah KPK bepergian ke luar negeri selama enam bulan terhitung mulai 15 Mei 2023 hingga 15 November 2023.
Selain itu, KPK juga sudah menggeledah rumah mertua Andhi bernama Kamariah yang berada di Jalan Everest, Sekupang, Batam, Riau, Selasa (6/6) lalu. Saat itu, KPK menyita bukti elektronik diduga terkait dengan perkara.
KPK juga menggeledah tempat lainnya di Batam termasuk sebuah ruko tertutup dan mengamankan tiga unit mobil dengan merek Hummer, Toyota Roadster dan mini Morris. (cnn)