MAKASSAR — Cerita soal pungutan kepada pedagang kecil pada HUT PT Semen Tonasa ke-55 baru-baru ini terus menjadi sorotan dan cerita miris dari sejumlah kalangan. Banyak kalangan sangat menyanyangkan pungutan yang dilakukan oleh panitia HUT tersebut, apalagi PT Semen Tonasa merupakan perusahaan BUMN.
Selktor UMKM yang semestinya menjadi perhatian PT Semen Tonasa pasca terpukul akibat pandemi covid belum lama ini, justru berbalik meminta sejumlah duit sebagai biaya atau sewa lapak kepada pedagang kecil. Nah, begini kah wajah PT Semen Tonasa saat ini tidak mampu bersolek untuk semarak pelaksanaan momen HUT, lantas kenapa ada pungutan itu, untuk apa, mengalir kemana, apa dasarnya, dimana anggaran taktis atau biaya lain-lain perusahaan yang semestinya bisa dialokasikan untuk kebutuhan kegiatan kantor, termasuk untuk kegiatan HUT, inilah yang menjadi pertanyaan besar masyarakat yang ada diluar internal perusahaan PT Semen Tonasa.
Sorotan tersebut turut datang dari Sofyan atau Ical, sebagai masyarakat biasa yang melihat miris perusahaan BUMN sekelas PT Semen Tonasa dengan produksi semen yang melimpah justru harus meminta ‘uang kecil’ pada kedagang demi pembayaran sewa lapak.
“Sebagai masyarakat biasa dan tidak memiliki kepentingan pada PT Semen Tonasa, kami sangat merasa miris dan risih mendengar adanya pungutan yang dilakukan panitia HUT kepada pedagang kecil, kok bisa yah….,”tandasnya seperti disampaikan kepada celebesnews.co.id pada, Sabtu (4/11/2023).
Dikatakannya, pandangan sebagai masyarakat biasa atas pungutan itu dinilai sangat tidak layak dilakukan panitia HUT, semestinya untuk semarak pelaksanaan HUT ini menggunakan anggaran atau keuangan perusahaan. “Pendapatan Tonasa besar kok, masa hanya untuk biaya-biaya ringan pelaksaan HUT, Tonasa tidak punya duit sampai harus membebani pedagang kecil dengan sewa lapak, kami tidak yakin itu Tonasa tidak punya duit,”tukasnya.
Demikian pula sorotan yang sama turut datang Pengamat sekaligus pemerhati public, Mulyadi SH meminta BPK segera turun tangan melakukan pemeriksaan secara khusus atau Audit khusus terhadap laporan keuangan pada anak perusahaan PT Semen Indonesia ini.
“Saya berharap Badan Pemeriksa Keuangan segera turun tangan memeriksa keuangan PT Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep, apakah ada potensi penyalahgunaan keuanganan perusahaan yang bisa mengakibatkan kerugian, atau ada belanja kegiatan yang tidak sesuai peruntukan,” ujarnya.
Desakan untuk memeriksa laporan keuangan PT Semen Tonasa ini, menurut Mulyadi perlu dilakukan untuk membuktikan kondisi keuangan perusahaan apakah dalam keadaan sehat atau tidak. “Justru pandangan kami sampai kesana, kok perusahaan BUMN sekelas Tonasa sampai minta duit ke pedagang kecil sebagai biaya sewa lapak, ada apa ini, bagaimana kondisi keuangan perusahaan di dalam. Nah, ini yang kami dorong untuk diaudit,”tandasnya.
Terpisah Humas PT Semen Tonasa, Ilyah HM yang dikonfirmasi oleh celebesnews melalui pesan WhatsApp mengaku tidak mengetahui persis persoalan itu, “Tabe… nanti kami klarifikasi dengan ketum HUT, Pak Rifki, karena habis cuti 1 minggu,”ungkapnya singkat membalas pesan permintaan konfirmasi melalui WhatsApp. (cn)