MAKASSAR — Pasca meninggalnya salah satu Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Cengkeh di Pelabuhan Biringkassi Kabupaten Pangkep ikut disikapi Ormas Laskar Merah Putih (LMP) Provinsi Sulawesi Selatan. Ormas LMP meminta pihak kepolisian untuk memeriksa semua pihak-pihak terkait dalam kasus tersebut.
Selain memeriksa pihak KM Cengkeh, stake holder yang berada di pelabuhan ini agar turut diperiksa untuk memastikan ada atau tidaknya unsur kelalaian secara sistemik dalam kasus kecelakaan kerja ini. Demikian hal tersebut disampaikan Ketua Ormas LMP Sulawesi Selatan, Taufik Hidayat kepada celebesnews.co.id pada, Kamis (27/7/2023).
Ia berharap penegak hukum selain memproses dan mengusut tuntas adanya dugaan kelalaian nakhoda atau kapten atas patah dan robohnya crane kapal tersebut yang menimpa salah satu ABK juga memeriksa stake holder yang berada di pelabuhan ini.
Taufik meminta aparat penegak hukum harus bertindak melakukan investigasi atas kasus crane kapal roboh atau patah ini hingga tuntas kepada nakhoda atau kapten dan stake holder lainnya dengan merujuk dugaan pelanggaran Pasal 244 ayat (3) dan Pasal 249 UU No. 17 tahun 2008 Jo Pasal 359 dan 360 Kitab Undang-undang Hukum Pidana yang karena kelalaian atau kesalahan menyebabkan orang lain meninggal dunia dan menyebabkan orang lain luka berat.
“Bahwa oleh karena peristiwa ini merupakan delik umum, maka tanpa adanya laporan kepada pihak berwajib sudah seharusnya kasus ini di tindaklanjuti mengingat Pelabuhan Biringkassi ini sebagai pelabuhan cukup strategis,” tegasnya.
Pengusutan kasus tersebut agar sekaligus dapat menjadi pelajaran dan bahan evaluasi bagi seluruh nakhoda atau kapten dan seluruh awak kapal lainnya beserta stake holder di pelabuhan ini untuk mengedepankan keselamatan dan menjalankan SOP yang ada.
“Di pelabuhan Biringkassi in kan ada beberapa stake holder atau pelaku kepelabuhanan, mereka semua harus ikut diperiksa, tidak boleh hanya sebatas pihak KM Cengkeh, kasus kecelakaan kerja ini mesti diusut tuntas. Dan kami akan mengikuti perkembangan dan proses hukum yang ada serta ikut melakukan monitoring,”tandasnya.
Sementara itu, Kapten Kapal Motor (KM) Cengkeh berusaha dikonfirmasi oleh celebesnews melalui panggilan telpon dan pesan WhatsApp tidak memberikan respon dan tanggapan.
Demikian ;pula dengan Kepala Pelabuhan Biring Kassi Pangkep, dikonfirmasi terkait persoalan ini melalui pesan WhatsApp tidak memberikan jawaban.
Terpisah, Kepala Biro Humas PT Semen Tonasa, Ardiansyah mengungkapkan kerena kejadian tersebut di area pelabuhan, maka bukan menjadi tanggung jawab PT Semen Tonasa.
Selanjutnya, kata dia, ini merupakan tanggung jawab pihak kapal. Dalam kejadian tersebut, pihak Semen Tonasa tidak terkait dengan peralatan maupun personil. “Jadi kejadian tersebut terjadi di kapal yang sementara muat semen jumbo. Crane yang patah adalah crane milik kapal tersebut,”ungkapnya.
“Demikian pula, untuk pengelolaan aspek safety dan K3, serta kelaikan operasional seluruh peralatannya bukan dirana kami,”tambahnya.
Ia menambahkan, meski begitu sebagai perusahaan pihaknya turut berbela sungkawa terhadap korban dan mendukung setiap tindakan aparat kepolisian terhadap musibah ini. (cn)