MAKASSAR —- Konstribusi PT Semen Tonasa terhadap pembangunan di Sulawesi Selatan dinilai cukup strategis. Demikian pula kinerja perusahaan pelat ini selalu bertumbuh posotif dalam tren peningkatan produksi dan pendapatan perusahaan. Karena itu, masyarakat Sulawesi Selatan memberi respon dan dukungan agar perusaahaan ini tetap dapat berjalan secara sehat dan baik selalu.
Namun, sebaliknya, untuk menjaga kondisi perusahaan agar tetap berjalan secara sehat dan melakukan produksi dengan baik dinilai harus mematuhi SOP dan aturan perusahaan. Di luar, masyarakat berharap agar tidak terjadi kebocoran anggaran dalam kegiatan operasional perusahaan sehingga peran serta masyarakat dalam ikut melakukan monitoring dan pengawasan terhadap perusahaan milik negara tersebut perlu hadir.
Pengamat Public, Mulyadi SH kepada celebesnews.co.id pada Senin (24/7/2023) meminta Direksi baru PT Semen Tonasa tidak tutup dengan sorotan public terkait perusahaan ini diam-diam melakukan pasokan jaringan listrik diluar kebutuhan konsumsi perusahaan.
“Kalau Direksi baru PT Semen Tonasa tidak menggubris persoalan ini dan ikut melakukan pembiaran konsumsi listrik keluar perusahaan sebaiknya mundur saja. Disitu, ada anggaran belanja bahan bakar terbilang cukup besar mengalami kenaikan atau pembengkakan akibat volume konsumsi yang meningkat diluar kebutuhan operasional industri,”tutur Mulyadi.
Ia mengungkapkan, sorotan public yang dinilai semakin kencang belakangan terhadap perusahaan pelat merah tersebut di Kabupaten Pangkep sudah perlu menarik perhatian langsung Menteri BUMN Erick Thohir diminta agar fokus mengurus anak perusahaan PT Semen Indonesia tersebut di Sulawesi Selatan.
“Disini pasokan listrik diluar kebutuhan konsumsi perusahaan kok dilakukan pembiaran. Nah, kami minta pak Menteri Erick Thohir agar memberi atensi dan mengurus langsung anak perusahaan PT Semen Indonesia tersebut di Kabupaten Pangkep,”tandasnya.
Ia juga menambahkan keberadaan pembangkit listrik milik sendiri di perusahaan PT Semen Tonasa tersebut harus dimanfaatkan untuk kebutuhan produksi. Namun, dalam beberapa waktu terakhir mulai dipasok untuk kebutuhan konsumsi public dinilai tidak lagi sesuai izin operasi yang dimiliki oleh kebaradaan pembangkit tersebut.
“Jika Pak Menteri Erick terlalu banyak mengurusi hal-hal di luar BUMN, seperti Sepakbola, organisasi kemasyarakatan tertentu, berbagai kepanitiaan non BUMN, serta lainnya, yang terkesan membangun pencitraan, maka pengawasan Erick terhadap kinerja anak perusahaan BUMN PT Semen Indonesia, yakni PT Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep harus mendapat perhatian,”tegasnya.
Terpisah, Direktur Utama PT Semen Tonasa berusaha dikonfirmasi oleh celebesnews melalui surat permintaan konfirmasi dan klarifikasi terkait persoalan ini sejak dua lalu hingga berita ini diturunkan tidak memberikan tanggapan dan jawaban.
Demikian pula dengan Kepala Biro Humas PT Semen Tonasa tidak merespon surat permintaan konfirmasi dan klarifikasi surat yang diteruskan dalam bentuk file pdf ke pesan WhasApp handphone miliknya. (cn)