MAKASSAR — Menyikapi proyek pengadaan listrik gratis untuk masyarakat kurang mampu dan belum pernah memiliki Listrik. Bantuan Listrik Gratis ( BPBL ) untuk Kabupaten Maros terdata sekitar 600 lebih untuk penerimaan bantuan ini Hasil pemantauan di lapangan ternyata bantuan ini dinilai kurang efektif dan tidak tepat sasaran, justru terkesan di paksakan untuk direalisasikan tanpa melakukan validasi data dengan pihak ULP PLN Maros.
“Hal ini jelas datanya tidak valid karena banyak penerima justru mereka yang sudah memiliki Listrik, ironisnya lagi dan sangat di sesalkan masyarakat justru banyak kalangan masyarakat yang sama sekali belum pernah memiliki Listrik justru tidak terdata untuk mendapatkan bantuan tersebut,” ujar Amir Perwira, Ketua Aliansi Peduli Indonesia Sulawesi Selatan angkat bicara dan menyoroti program bantuan ini kepada celebesnews.co.id pada, Selasa (24/10/2023).
Ia mengungkapkan, bagaimana mungkin bisa mendapatkan bantuan masyarakat yang sudah memiliki listrik, siapa yang data dan mengapa pihak PLN tidak melakukan Validasi data.
Anehnya lagi masyarakat yang sudah terdata sebagai pelanggan listrik Subsidi bisa mendapatkan lagi bantuan listrik Subsidi, artinya penerima subsidi Ganda yang tidak mungkin bisa terjadi tapi kenyataan di lapangan bisa terealisasi.
Fenomena yang lain seperti penerima yang tidak layak mendapatkan justru didata malah orang miskin yang tak mampu pasang listrik tidak tersentuh dan terdata Amir Perwira menduga ini proyek sarat dengan kepentingan kepentingan politik sehingga tim yang mengkoordinir bantuan ini di lapangan hanya memprioritaskan sajaKami juga akan berkoordinasi langsung dengan ibu Andi Yuliana Paris Anggota DPR RI komisi VII yang mengawal dan memperjuangkan proyek ini.
Saat Manager ULP PLN Maros dikonfirmasi melalui WhatsApp masih belum memberi tanggapan. (cn)