Ohhh, Kamase… Termakan Rayuan Dinikahi, Janda Asal Gowa Malah Ditipu Pria Aceh yang Ngaku Polisi, Rp 60 Juta Raib

0
192

GOWA — Termakan rayuan ingin dinikahi, janda muda ini malah bernasib pilu menjadi korban penipuan.

Tak hanya itu, uang senilai Rp 60 juta raib.

Janda muda tersebut inisial EL asal Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa, Sulsel ditipu pria ngaku-ngaku polisi.

Keduanya berkenalan lewat Facebook, kini terungkap modus pria tersebut tipu EL.

Pelaku mengaku bernama Anwar Setiawan asal Aceh Tengah itu mulai menjalankan aksinya setelah permintaan pertemanannya diterima.

Percakapan EI dan Anwar mulai rutin lewat massenger.

“Awalnya, kami chat-chat lewat facebook. Di situ mulai akrab,” kata dia.

Setelah sekira sepekan chat lewat massenger, Anwar kemudian meminta nomor WhatsApp (WA) EI.

EI tak langsung memberikan. Ia sempat menolak, dengan alasan baru kenal.

Namun Anwar terus mendesak, hingga akhirnya EI memberikan nomor WA.

“Setelah massenger, chat berlanjut ke WA. Dia minta nomor WA-ku,” kata dia.

Anwar mengaku sebagai duda anak satu.

Kini sedang menjabat sebagai Bhabinkamtibmas.

Di situlah, EI mulai melayani percakapan Anwar.

Hubungan asmara pun terjalin antara keduanya.

Padahal belum pernah ketemu langsung.

“Dia mengaku duda anak satu. Katanya mau lamar saya,” kata dia.

Untuk meyakinkan EI, Anwar mengirim foto KTP dan Kartu Tanda Anggota (KTA) sebagai personel Polres Aceh Tengah.

Saat dijanji akan dinikahi, EI sempat ragu.

EI adalah wanita yang mengaku tinggal di kampung dan berpendidikan rendah.

Sementara, Anwar adalah polisi.

Tapi Anwar mengaku, perbedaan tersebut tak menjadi masalah.

“Saya sempat bilang, saya ini orang berpendidikan rendah. Tapi dia bilang, tidak masalah,” kata dia.

Untuk meyakinkan EI, Anwar mengaku akan pindah tugas ke Polda Sulsel supaya bisa bertemu.

Perpindahan itulah menjadi awal kehancuran bagi EI.

Anwar menjadikan EI sebagai sumber keuangan.

Dan permintaannya selalu dituruti.

Saat sedang mengurus perpindahan di Aceh Tengah, Anwar mengaku mendapat kendala keuangan.

Anwar lalu meminta uang puluhan juta untuk biaya pengurusan administrasi.

“Itu Rp60 juta lebih, beberapa kali saya transfer ke rekening yang beda-beda nama,” ujarnya.

Setelah administrasi selesai, Anwar mengaku sudah berangkat ke Makassar.

Namun saat sedang perjalanan, Anwar mengaku menabrak seseorang.

Korban minta ganti rugi puluhan juta.

Jika tidak, maka Anwar akan ditahan.

“Saya transfer lagi saat dia akan ditahan karena menabrak orang di jalan menuju Makassar,” ujarnya.

Setelah menabrak, Anwar minta lagi uang jutaan rupiah untuk biaya transportasi mobil yang dibawanya masuk ke Makassar.

Di bandara, Anwar kembali mengaku ditahan dan harus membayar lagi untuk mobilnya.

Korban transfer lagi sejumlah uang.

Setelah tiba di Makassar, Anwar kemudian mengaku sedang mengurus penerimaannya di Polda Sulsel.

“Dia telepon lagi, katanya sudah tiba di Polda (Sulsel). Katanya sedang mengurus penerimaannya,” katanya.

Anwar kemudian menyampaikan, jika polisi-polisi di Polda Sulsel rata-rata baik.

Pasalnya, ia disambut baik dan pengurusannya adminitrasinya lancar.

Hanya saja, Anwar mengaku butuh uang lagi untuk penempatannya.

“Saat di Makassar, saya tidak pernah diajak ketemuan. Dia minta ditransferkan uang, karena hari itu juga mau dipakai,” ujarnya.

Uang yang diminta Anwar di Makassar untuk membeli seragam baru dan sewa kost-kosan.

Meski hasil gadai tanah orangtua EI sudah habis, namun Anwar masih minta uang.

Anwar mengatakan, segera gadaikan SK-nya untuk bayar utang-utangnya ke EI.

“Dia bilang, nanti SKnya dikasi masuk jaminan untuk lunasi semua uang yang diambil,” katanya.

Setelah EI tak mampu lagi menuruti permintaan Anwar, pelaku langsung nonaktifkan ponsel.

EI mengaku terakhir komunikasi dengan Anwar pada Sabtu pekan lalu.

“Jadi dia matikan Hp. Di situlah saya curiga (ditipu),” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, EI seorang janda Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa, Sulsel, melapor ke Polda Sulsel lantaran ditipu.

Hanya saja saat melapor, EI dibuatkan surat pengaduan yang ditandatangani seorang polisi pangkat Bripda.

EI mengaku ditipu oleh seorang pria yang mengaku Anwar Setiawan dari Aceh Tengah.

Saat kenalan sekira tiga bulan lalu, Anwar Setiawan mengaku polisi berpangkat Bripka yang bertugas di Polres Aceh Tengah.

Wanita kelahiran 1996 tersebut baru curiga sedang ditipu setelah uangnya Rp60 juta habis ditransfer ke Anwar Setiawan.

Korban tergiur dengan iming-iming Anwar Setiawan yang akan menikahinya.

“Saya ditipu oleh seseorang yang mengaku sebagai polisi. Dia mengaku, namanya Bripka Anwar Setiawan,” kata EI saat seperti dikutip dari Tribun-timur.com, Selasa (28/92023). (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here