MAKASSAR — Pasca terekspos ke public gaji guru honorer pada SMK Yaspib di Kabupaten Gowa mulai memantik reaksi sejumlah pegiat pendidikan. Guru honorer di lingkungan sekolah swasta ini dinilai masih sangat memprihatinkan. Sebab, upah yang didapat jauh dari kata layak.
Selain itu, keteguhan para guru honorer di sekolah ini menjalani pilihan hidup tak sebanding lurus dengan apresiasi yang diterima. Tak hanya soal gaji yang masih sangat rendah, juga kenyamanan mengajar bisa terganggu. Jam mengajarnya rawan tergeser bila ada guru lain tak sempat hadir di sekolah atau karena ada urusan lainnya sehingga tak sempat mengajar.
“Guru honorer ini masih kurang sejahtera, mereka masih sampai diupah Rp5.ooo per jam mengajar. Pihak sekolah semestinya memperhatikan mereka dengan baik. Apalagi kalau sekolah tersebut juga menerima dana BOS, jangan digaji sebegitu lah, kasihan mereka,”kata Risman, salah satu pegiat pendidikan, kepada celebesnews.co.id pada, Rabu (9/8/2023).
Risman mengungkapkan, dengan tingkat kesejahteraan para guru honorer masih sangat rendah di sekolah ini, tentunya perlu menjadi catatan bersama. Termasuk dibutuhkan perhatian Pemda Gowa dalam rangka memberi bantuan peningkatan fasilitas sekolah serta perbaikan gaji guru honorer.
“Bicara soal pendidikan ini sistematis, perlu melibatkan semua pihak terkait agar siswa bisa mendapatkan pendidikan yang baik di sekolah. Secara khusus gaji para tenaga pengajar perlu mendapatkan perhatian, pihak sekolah perlu menaikkan gaji guru honorer ini jangan diberikan seadannya seperti itu, Rp 5.000 per jam pengajar, kasihan mereka,”ujarnya.
Terpisah, kepala sekolah SMK Yasbib dikonfirmasi oleh celebesnews menjelaskan, belum bisa memberi porsi gaji para guru tenaga kontrak atau honorer sesuai harapan karena memang melihat jumlah siswa yang ada masih sangat terbatas.
Sementara itu, untuk gaji para tenaga honorer atau kontrak ini diberi Rp 7 ribu per jam mengajar. (cn)