HomeBerita UtamaDuhhh.... 4 Bulan Belum Terima Remunerasi, Ratusan Honorer RSUD Pangkep Mogok Kerja

Duhhh…. 4 Bulan Belum Terima Remunerasi, Ratusan Honorer RSUD Pangkep Mogok Kerja

PANGKEP — Sebanyak 400 tenaga harian lepas (THL) atau honorer Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batara Siang Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan mogok kerja karena remunerasi mereka selama 4 bulan belum dibayar. Para honorer juga memprotes remunerasi mereka yang anjlok.

“Ini kami sebenarnya tuntut remunerasi kami yang anjlok,” ungkap honorer berinisial U seperti dikutip dari laman detikSulsel, Rabu (12/4/2024).

Dia menjelaskan, remunerasi atau imbalan kerja yang diberikan dari klaim BPJS Kesehatan, kini jauh menurun dibandingkan pada tahun sebelumnya. Sementara beban kerja, menurutnya semakin berat.

“Ini terlalu terasa penurunan pembayaran remunerasi. Kalau saya bisa dapat Rp 2,1 juta paling tinggi, kalau sekarang hanya sampai Rp 800 ribu,” ungkapnya.

Dia mengaku telah memahami bahwa pembayaran remunerasi disesuaikan dengan klaim dari BPJS Kesehatan. Tetapi menurut dia, penurunan yang dirasakan begitu memukul.

“Kami mengerti bahwa remunerasi disesuaikan BPJS Kesehatan, tapi bisakah tidak terlalu anjlok begini,” keluhnya.

Pembayaran remunerasi juga kata dia belum terbayarkan selama 4 bulan. Termasuk juga pembayaran gaji bulanan mereka.

“Iya, belum terbayarkan ini remunerasi dan gaji kami. Ini sudah masuk empat bulan,” paparnya.

Imbasnya, sebanyak 400 honorer melakukan aksi mogok kerja sejak Senin (10/4) hingga hari ini Rabu (12/4). Dia menambahkan aksi mogok kerja tersebut akan berlanjut sampai tuntutan mereka dipenuhi.

“Kami ada sekitar 400 orang (honorer) yang mogok kerja. Besok kami mau ke DPRD untuk bahas ini,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Batara Siang Pangkep, dr Sri Nurul Hidayah membenarkan aksi mogok kerja yang dilakukan oleh honorer dan tenaga sukarela. Para honorer mempertanyakan soal remunerasi.

“Kami perlu pertegas, tidak ada pemotongan remunerasi. Itu sudah sesuai dengan kinerja semua,” jelasnya.
Sri mengaku, karena para honorer mogok kerja, pihaknya harus memanggil tenaga kesehatan dari puskesmas untuk membantu mengurus pelayanan di rumah sakit. Ini dilakukan agar pelayanan tidak terganggu.

“Tetap kami maksimalkan pelayanan, panggil dari puskesmas masuk membantu akibat banyak THL yang tidak masuk bekerja,” imbuhnya. (dtk)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments