MAKASSAR — Dibangun tahun 2021, proyek Akuifer buatan simpanan air hujan di Kelurahan Jagong, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan hingga kini tidak bisa dimanfaatkan oleh warga. Proyek ini terkesan mubazir hingga menghamburkan uang negara yang terbilang tidak sedikit.
Sofyan, salah satu aktivis dan pegiat antikorupsi Sulawesi Selatan kepada celebesnews.co.id pada, Senin (20/11/2023) meminta Kejaksaan ataupun Kepolisian menyelidiki proyek Akuifer buatan simpanan air hujan di Kelurahan Jagong, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep tersebut.
“Hingga kini dari informasi yang kami dapatkan serta hasil investigasi kami di lapangan proyek ini hanya terkesan mubazir dan menghambur-hamburkan uang negara karena boleh dibilang sampai saat ini tidak bermanfaat untuk warga sekitar,”ujarnya.
Oleh karena itu, Sofyan berharap pihak berwenang dapat menanggapi hal ini, agar proyek dengan anggaran terbilang cukup besar ini tidak menghambur-hamburkan uang negara begitu saja dan terkesan mubazir. Coba sampai sekarang apa dampak positifnya bagi masyarakat.
Kita inginkan perubahan, kalau seperti ini kita khawatir pembangunan Akuifer buatan simpanan air hujan di Kelurahan Jagong ini akan menjadi tradisi KKN yang sudah seharusnya di berantas,” katanya.
Diketahui proyek ini berasal dari Balai Besar Wilayah Sulawesi (BBWS) Pompengan Jeneberang yang dibangun tahun 2021.
Terpisah, Kepala Balai Wilayah Sulawesi (BBWS) Pompengan Jeneberang yang berusaha dikonfirmasi oleh celebesnews melalui surat permintaan konfirmasi dan klarifikasi terkait proyek Akuifer ini di Kabupaten Pangkep, hingga berita ini diturunkan tidak memberikan tanggapan dan jawaban. (cn)