MAKASSAR — Memasuki H+8 Operasi Zebra Pallawa 2023 Ditlantas Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) dan jajaran melaksanakan Program Police Goes To School sebagai Pembina Upacara dengan pembinaan tertib berlalu lintas ke berbagai sekolah dari tingkat SD, SMP dan SMA sederajat di wilayah Sulsel. Kegiatan melibatkan Kasubdit , Kapolres dan Kasat Lantas jajaran. Serentak dilaksanakan Senin, 11 September 2023.
Dalam kegiatan ini, para personel Polantas bertindak sebagai inspektur upacara. Upacara bendera merupakan kegiatan rutin di sekolah yang dilaksanakan setiap hari Senin pagi. Biasanya pembina upacara kepala sekolah.
Dalam amanatnya, Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Sulsel AKBP Dewiana Syamsu Indyasari,S.I.K., yang juga menjabat sebagai Kasatgas Preemtif Ops Zebra Pallawa Polda Sulsel, mengatakan keterlibatan pihaknya bertujuan untuk memberikan pendidikan karakter, motivasi serta kepedulian tertib berlalu lintas kepada para pelajar.
“Melalui motivasi yang kita berikan, kita berharap nantinya dapat tercipta generasi yang berkualitas, cerdas dan mampu berinovasi, taat berlalu lintas serta menjauhi kegiatan yang melanggar hukum lainnya,” ujarnya
Menurut Dewiana, sebagai aset dan pilar utama pembangunan bangsa, setiap langkah, setiap pengetahuan yang diperoleh. Dan setiap tindakan yang dilakukan oleh para pelajar memiliki dampak yang signifikan pada masa depan negara. Inilah mengapa peran para generasi muda dalam membentuk masa depan Indonesia begitu penting. Untuk itu, sebagai aset, tentu harus dijaga, diarahkan agar tumbuh dan berkembang menjadi generasi
penerus bangsa.
Disampaikan, di hari kedelapan pelaksanaan Operasi Zebra Pallawa 2023 Polda Sulsel, kami ingin kembali mengajak dan mengingatkan kembali, akan pentingnya tertib berlalu lintas dalam kehidupan sehari-hari. Tertib berlalu lintas bukanlah hanya aturan yang harus kita patuhi, tetapi juga sebuah sikap dan nilai-nilai yang harus kita anut dalam setiap beraktifitas di jalan raya.
Diungkapkan, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir 2020 – 2022, di wilayah hukum Polda Sulsel telah terjadi kecelakaan lalu lintas atau lakalantas 17.797 kasus dengan total korban 26.369 jiwa terdiri, meninggal dunia 3.056, luka berat 1.085 dan luka ringan 22.228. Ini cukup memperihatinkan.
“Persentase terbesar korban lakalantas adalah usia 15 sampai 19 tahun 5.612 korban atau sekitar 21 persen berstatus pelajar. Kami, orang tua dan para guru beserta staf pengajar tidak ingin anak-anakku sekalian menjadi korban lakalantas”, tandas
Akbp Dewiana mengingatkan, tentang beberapa hal penting dalam berlalu lintas. Antara lain, keselamatan adalah prioritas utama, pahami aturan lalu lintas, patuhi batas kecepatan, gunakan helm, bijaksana di jalan, berperilaku baik di jalan. Kesadaran penuh saat berkendara sangat penting.
“Dengan kesadaran dan komitmen
kalian, kita dapat mengurangi angka lakalantas, dan menciptakan lingkungan yang lebih baik di jalan raya. Jadilah pengguna jalan yang bertanggung jawab”, pintanya. (anchi)