MAKASSAR — Nah, PT Semen Tonasa kembali menjadi sorotan public. Namun, kali ini anak perusahaan BUMN PT Semen Indonesia tersebut di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan disorot terkait keterbukaan informasi public atas pengelolaan anggaran dan program dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Direksi dan Manajemen perusahaan ini dinilai masih setengah hati terbuka soal pengelolaan dan penyaluran dana CSR PT Semen Tonasa sehingga siapa penerima manfaat dan bagaimana bentuk pengawasannya dinilai tidak pernah dipublikasikan ke public secara transparan. Inilah yang menjadi sorotan salah satu aktivis dan pegiat antikorupsi, Mulyadi SH kepada celebesnews.co.id pada, Senin (7/8/2023).
“Untuk itu menurut kami sebaiknya bantuan dan penggunaan dana CSR dari perusahaan perlu dipublikasi secara transparan, agar masyarakat dapat mengetahui akan manfaat adanya perusahaan di daerahnya dan tidak terjadi kecurigaan masyarakat baik kepada Pemerintah maupun kepada perusahaan,” harapnya.
PT Semen Tonasa merupakan salah satu anak perusahaan BUMN terbesar di Indonesia namun pengelolaan dana CSR dinilai dilakukan masing kurang transparan. Buktinya, kata dia, selama ini masyarakat atau public tidak pernah mengetahui sampai sejauh mana bantuan dana CSR tersebut menyentuh dan menyasar lapisan masyarakat.
Bahkan, muncul dugaan, pengelolaan anggaran atau pun program SCR tersebut justru melibatkan sebuah forum masyarakat. Namun, bagaimana bentuk pengawasan dan pertanggungjawaban pengelolaan dan penyaluran dana CSR melalui forum tersebut juga diduga tidak pernah dipublikasi sehingga terindikasi kurang transparan.
Menurutnya keterbukaan dan transparansi sudah diamanahkan dalam UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik begitu juga dengan praktik pengelolaan CSR PT Semen Tonasa diduga tidak fair karena public tidak pernah mengetahui dalam setiap tahun siapa penerima bantuan dana CSR tersebut juga berapa besarannya.
“Secara khusus kami mau sampaikan bahwa Kabupaten Pangkep ini merupakan daerah yang sangat berdampak dari aktivitas pertambangan PT. Semen Tonasa namun menjadi pertantaan bagaiman porsi CSR yang diberikan perusahaan ini kepada masyarakat di daerah tersebut, buka mi datanya kalau berani, baru kita kaji sama-sama apakah sudah proporsional,” jelasnya.
Oleh karena itu, Mulyadi meminta Direksi dan manajemen PT Semen Tonasa untuk transparan dalam mengelola dana CSR, selain itu pihak PT Semen Tonasa dalam mengalokasikan anggaran dana CSR untuk Kabupaten Pangkep agar ditingkatkan proporsionalnya.
“Kami akan hadir melakukan monitoring dan ikut melakukan pengawasan sebagai bagian dari amanat undang-undang partisipasi masyarakat dalam ikut serta melakukan pencegahan tindak pidana korupsi,”tuturnya.
Terpisah, Humas PT Semen Tonasa berusaha dikonfirmasi oleh celebesnews terkait pengelolaan dan program CSR tersebut melalui pesan WhatsApp hingga berita diturunkan tidak memberikan tanggapan dan jawaban. (cn)