MAKASSAR– Rombongan Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipikor) Bareskrim Polri terbang ke Makassar mendatangi Kantor Gubernur Sulsel, Senin, 16 Januari.
Rombongan itu diterima langsung oleh Pj Sekprov Sulsel, Andi Aslam Patonangi dan beberapa Forkompimda Sulsel.
Sesuai pertemuan tersebut, Wakil Direktur Tipikor Bareskrim Polri, Kombes Pol Arief Adiharsa, tidak berkata banyak. Singkatnya, pertemuan itu terkait dukungan Dittipikor Bareskrim Polri pada pembangunan di Pemprov Sulsel.
Namun ia tidak spesifik merujuk pembangunan apa. Apalagi untuk merembes ke Stadion Mattoanging. Atau pembangunan gizi masyarakat melalui Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
“Tidak ada (atensi khusus). Hanya penguatan kerja sama saja. Terkait tukar menukar informasi, terkait dukungan kita kepada Pemprov (Sulsel), mendukung pembangunan di sini. Kira-kira begitu,” singkat Arief.
Agenda ini diakuinya sebagai upaya pencegahan korupsi yang bersifat umum saja. Tidak ada atensi khusus mengenai kasus-kasus korupsi yang ada di Sulsel.
“Apa yang kita bisa (membantu Pemprov Sulsel), (lebih ke) pencegahan lah. Gak ada (yang jadi perhatian khusus),” sambungnya.
Pj Sekprov Sulsel, Andi Aslam Patonangi mengakui sekarang ini paradigma dalam pengelolaan pemerintahan lebih ke pencegahan korupsi ketimbang penindakan. Maka dari itu koordinasi seperti ini dibutuhkan.
“Paradigma penegakan hukum restoratif dan rehabilitatif, bukan lagi ke penangkapan (penindakan). Yang tadi itu tidak mau main di ujung, tetapi main di pangkal,” terang mantan bupati Pinrang ini.
Karena itu, Aslam memperingatkan kepada para pejabat fungsional maupun struktural Pemprov untuk tidak nakal dalam bekerja dan bertindak sesuai peraturan yang ada.
“Jadi pada pencegahan. Kalau Anda nakal di hilirlah. Makanya jangan nakal, jangan nakal. Di pencegahan, tidak ada (perhatian khusus) hanya secara umum,” pungkasnya. (fjr)