MAKASSAR — MAKASSAR– Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Andi Iqbal Nadjamuddin membeberkan hasil rekomendasi Inspektorat Sulsel terkait konflik internal di SMAN 17 Makassar.
Sumiati resmi tak lagi menjadi kepala sekolah (kasek) di sana. Andi Iqbal mengatakan, Sumiati kini menjadi guru biasa. Itupun sementara dicari sekolah mana tempat ia akan mengajar nantinya.
“Untuk Ibu Sumiati itu sudah fiks diberhentikan dan dimutasi. Dia sementara proses dicarikan sekolah yang lain,” ujar Iqbal kepada media, Selasa, 9 Januari.
Saat ini, Kepala SMAN 17 Makassar masih dijabat Plh (pelaksana harian). Namun, dalam 1 atau 2 hari ini, akan ditunjuk kasek definitif yang baru.
“Untuk kepala sekolah yang akan mengganti Ibu Sumiati satu dua hari ini sudah keluar SK-nya. Sisa tinggal diserahkan, sudah selesai proses administrasinya,” tambahnya.
Andi Iqbal menyebut, kemungkinan internal sekolah yang akan menjadi kasek baru. “Kita belum bisa sebutkan nama sampai SK-nya diterima oleh yang bersangkutan. Dicari yang memenuhi syarat,” terang dia.
Menurutnya, kebijakan atas Sumiati menjadi guru biasa bukanlah keputusan mutlak. Melainkan, bersifat sementara. Itu karena posisi kepala sekolah SMA masih banyak di Makassar.
“Dia dijadikan guru biasa sampai ada sekolah yang kosong kaseknya di Makassar, baru kita usulkan dia untuk jadi kasek,” sebutnya.
Konflik internal ini terjadi tidak hanya faktor kasek. Ada sejumlah guru yang mengaku tak cocok dengan pola kepemimpinan Sumiati.
“Jadi bukan semata-mata karena faktor Ibu Sumiati yang otoriter atau apa. Kesimpulannya, di sekolah tersebut ada situasi ketidakharmonisan antara guru-guru dan Ibu Sumiati. Jadi harus memang Ibu Sumiati dimutasi ke tempat lain,” tandasnya.
“Adanya gejolak di sekolah, kemudian merembes pada situasi belajar mengajar dan melibatkan siswa. Ujungnya itu demonstrasi siswa,” lanjutnya.
Ia memastikan guru yang dirotasi juga ada. Pekan ini akan dilakukan rapat internal yang melibatkan pengawas sekolah, Disdik, dan cabang dinas. Ini agar Disdik segera mengambil tindakan memutasi guru-guru, dan mencarikan guru-guru tersebut sekolah yang lain.
Sebelumnya, Kepala Inspektorat Sulsel, Marwan Mansur mengungkapkan bahwa hasil investigasi memang telah rampung. Pihaknya juga sudah menyampaikan hasil tersebut kepada Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin. (fjr)