MAKASSAR — Nama Asisten Administrasi Pemkab Maros, Andi Rosman tiba-tiba muncul ke public. Itu lantaran Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada Komisi Pembetantasan Korupsi (KPK) dipertanyakan oleh sejumlah aktivis dan pegiat antikorupsi di Sulawesi Selatan.
Salah satunya datang dari LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) mempertanyakan LHKPN pejabat Pemda Maros tersebut karena disinyalir terdapat peningkatan atau kenaikan harta yang terbilang cukup signifikan.
Ahmad Zulkarnaen, salah satu aktivis LSM LIRA kepada celebesnews.co.id pada, Rabu (11/10/2023) menjelaskan, berdasarkan data yang dilansir dari laman elhkpn.kpk.go.id, Andi Roman memiliki harta kekayaan pada saat awal menjabat Kepala Dinas DPMPTS Kabupaten Maros tahun 2019 tercatat sebesar Rp 328.730.714, kemudian pada 2020 naik sebesar Rp 699.395.913. Nah, kemudian pada tahun 2021 naik cukup fantasitis hingga mencapai Rp 1.046.895.304, lantas pada tahun 2022 naik lagi sebesar Rp 1.321.682.076
Ahmad Zulkarnaen mencurigai dengan tidak stabilnya LHKPN Andi Rosman yang saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTS) mulai 2019 hingga 2022 patut dipertanyakan.
“Kami rasa wajar kami curiga. Karena LHKPN-nya mengalami kenaikan cukup signifikan dengan melihat tren peningkatan yang ada,” ujarnya.
Kecurigaan Ahmad Zulkarnaen akunya sangat beralasan. Mengingat, selama menjabat sebagai kepala dinas di OPD itu tiba-tiba dalam dua tahun terakhir memiliki kenaikan harta kekayaan yang naik signifikan. “Justru hal itu juga yang menjadi tanda tanya besar, Ini juga menjadi catatan bagi kami,” ungkapnya.
“Justru saat ini kami terpanggil untuk melakukan investigasi dan sedang mendata, aset-aset lainnya yang diduga memang tidak masuk LHKPN. Boleh jadi, harta kekayaannya lebih dari yang dilaporkan ke LHKPN. Meskipun baru sekedar info, kami wajib mengecek kebenarannya,” ucap Ahmad Zulkarnaen.
Terpisah, Andi Rosman berusaha dikonfirmasi oleh celebesnews melalui surat permintaan konfirmasi terkait LHKPN sejak pekan lalu hingga berita ini diturunkan tidak memberikan tanggapan dan jawaban. (cn)
