MAKASSAR — Nah, terbaru dari aktivis LSM LIRA meminta Kejaksaan Tinggi (Kejati) dan Polda Sulsel membidik pengadaan barang dan jasa pada Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Makassar usai menjadi temuan lembaga auditor negara Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Intinya kami meminta Kejati Sulsel maupun Polda memantau dan monitor terkait temuan BPK pada Poltekbang Makassar,”kata Ahmad Zulkarnaen kepada celebesnews.co.id pada, Selasa (19/9/2023).
Ahmad Zulkarnaen meminta Kejati dan Polda memberi atensi temuan BPK terkait pengadaan barang dan jasa di Poltekbang Makassar. Selain itu, perlu ada tindak lanjut atas hasil audit BPK yang bisa saja berindikasi kerugian negara atau unsur pidana.
“Kami tegaskan akan terus mengawal temuan BPK terkait pengadaan barang dan jasa di Poltekbang Makassar ini. Bukan tidak mungkin kami akan mendorong temuan ini masuk ke ranah hukum, sisa menunggu waktu yang tepat saja,”ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, BPK menemukan pengadaan barang dan jasa tanpa diumumkan lebih awal melalui SIRUP untuk beberapa kegiatan sehingga terindikasi adanya pengaturan rekanan atau penyedia jasa di Kampus Poltekbang Makassar.
Oleh karena itu, BPK merekomendaskan agar memasukkan seluruh kegiatan pengadaan barang dan jasa ke dalam SIRUP dan melaporkannya kepada Kepala BPSDM Perhubungan melalui Sekretaris BPSDM Perhubungan.
Lainnya, menindak lanjuti surat Direktur KU.004/1/15/Poltekbang.MKS/2021 kepada Kabag Keuangan dan TU, Kepala Unit SPI, PPK agar dapat lebih optimal dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian dalam pelaksanaan realisasi anggaran yang berada dalam penugasannya. Tindak lanjut berupa instruksi, belum ada.
“Besar kemungkinan kami akan segera masukan laporan secara resmi ke Polda Sulsel dan Kejaksaan Tinggi atas adanya dugaan dan indikasi penyimpangan pada pengadaan barang dan jasa di Politeknik Penerbangan Makassar ini,”tegasnya.
Terpisah, Direktur Poltekbang Makassar berusaha dikonfirmasi oleh celebesnews sejak dua pekan lalu melalui surat permintaan konfirmasi dan klarifikas terkait temuan BPK tersebut hingga berita ini diturunkan tidak memberikan tanggapan dan jawaban. (cn)