MAKASSAR — Salah satu bandara di Sulawesi Selatan ini melakukan perluasan hingga mencapai dana yang yang fantastis hingga triliunan.
Bandara yang melakukan perluasan pembangunan berada di Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar, anggaran yang dikeluarkan melebihi 3 triliun.
Diketahui bahwa perluasan pembangunan bandara ini memiliki dua paket untuk paket satu dilakukan pembangunan untuk perluasan terminal Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar yang terletak di sebelah selatan.
Tidak hanya itu gedung parkir dan juga jalan utama pada terminal tersebut juga ikut melakukan perbaikan pada golongan paket satu.
Untuk paket dua yaitu dilakukan pembangunan pada apron yang berada di sebelah selatan dan juga timur serta memperbaiki penunjang lainnya.
Pada paket satu untuk perluasan pembangunan bandara tersebut membutuhkan biaya mencapai Rp 2,6 triliun, angka tersebut bisa dibilang sangat tinggi dan selesai pengerjaannya pada tahun 2021.
Untuk paket dua renovasi bandara tersebut menghabiskan dana Rp 464 miliar, hingga pada akhirnya terhadap suatu permasalahan yaitu pembangunan proyek yang tidak kunjung selesai.
Bahkan pembangunan proyek Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar dianggap lelet oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia karena hingga sekarang pembangunan belum selesai.
Dewa perwakilan Rakyat Republik Indonesia juga menegaskan kepada pihak bandara Angkasa Pura tidak perlu segan untuk memutus kontrak dengan pihak yang menyalahi aturan.
Atau memutus kontrak dengan pihak konstruksi karena kesalahan tersebut apabila tidak mampu untuk menyelesaikan proyek yang sudah disepakati sebelumnya.
Perlu diketahui bahwa sebelum adanya proyek konstruksi tersebut terdapat suatu perjanjian kontrak ketika sudah tidak mampu menyelesaikan maka putus kontrak.
Setelah adanya putus kontrak mata pihak dari Angkasa Pura akan emnacari konstruksi lain yang mampu menyelesaikan perluasan pembangunan bandara tersebut.
Pembangunan bandara yang melar dan juga lelet dalam menyelesaikan pembangunan proyek dapat menimbulkan dampak buruk untuk pelayanan bagi masyarakat.
Karena pembangunan proyek tersebut merupakan kategori Proyek Strategis Nasional yang pengerjaannya melebihi 1 tahun
Pembangunan bandara yang melar dan juga lelet dalam menyelesaikan pembangunan proyek dapat menimbulkan dampak buruk untuk pelayanan bagi masyarakat.
Karena pembangunan proyek tersebut merupakan kategori Proyek Strategis Nasional yang pengerjaannya melebihi 1 tahun. Demikian dikutip dari innalar.com (*)