MAKASSAR — Desakan untuk mengusut proyek pembangunan gedung pusat daur ulang sampah dan pembangunan gedung bank sampah induk senilai miliaran rupiah disinyalir usai dua kali gagal tender terus menjadi perhatian sejumlah aktivis dan pegiat antikorupsi Sulawesi Selatan.
Terbaru, para pegiat dan aktivis antikorupsi mendesak kejari seret semua pihak-pihak terkait ke ranah hukum atas adanya dugaan atau indikasi pengaturan pemenang atau pelaksana proyek tersebut pada tahun 2022 lalu. “Kami minta dugaan pengaturan tender itu agar didalami oleh tim penyidik kejari, termasuk jumlah proyek lainnya pada dinas tersebut,”tegas Mulyadi SH, salah satu pegiat dan aktivis antikorupsi Sulawesi Selatan kepada celebesnews.co.id pada, (21/2/2-2023).
Dikatakan oleh Mulyadi, kegagalan proses lelang atau tender sebanyak dua kali bisa menjadi indikasi proyek ini terdapat dugaan pengaturan sehingga penyidik bisa mendalami masalah gagal lelang atau tender tersebut dan memeriksa kepala dinas selaku kuasa pengguna anggaran alasan melakukan penunjukan dan mengarahkan kepada salah satu rekanan kontraktor sebagai pelaksana.
“Kami sekedar mengingatkan saja, hati-hati terhadap dugaan perbuatan melawan hukum. Kami minta kejari berani mengambil sikap tegas dan mengusut proses lelang atau tender proyek ini, apalagi belakangan sudah menjadi perhatian public,”tandasnya. (cn)
